Ada kalanya dimana seseoarang
yang memendam keinginan kuat untuk melanjutkan sekolah di luar negeri tidak
bisa melanjutkan impiannya. Karena keterbatasan ekonomi dan ketiadaan beasiswa.
Namun, syukurnya, dalam era
informasi seperti ini, dan dengan semakin sadarnya pemerintah Indonesia akan
pentingkan pendidikan bagi putri dan putra bangsa, kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa pun semakin lebar. Hmmm, lucunya ternyata ketika kita dihadapkan pada
kesempatan emas kuliah di luar negeri dengan berbagai macam beasiswa, tak
dinyana muncul permasalahan yang, pilih beasiswa yang mana ya? Berikut beberapa
pertimbangan dalam memilih beasiswa:
1.
Siapa
yang memberikan?
Kalo misalnya, ada yang ngasi
kita sesuatu, pastinya akan sangat baik bila tau asal atau sumber barang
tersebut, agar nanantinya kita bisa mengucapkan terima kasih. Begitu juga
dengan beasiswa, kalian harus tau mmisalnya, apakah beasiswanya dari pemerintah
atau swasta? Dalam negeri atau luar negeri? Sehingga kalao sudah tau sumbernya,
jangan lupa untuk ucapkah syukur dan terima kasih nantinya kalo sudah jadi
sekolah dengan beasiswa yang dimaksud.
2.
Tipe
beasiswa: full/semi-full
Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan! Jangan sampai baru dengar kata beasiswa, langsung yakin bakalan
semuanya gratis. Beasiswapun ada jenisnya, ada yang cuma nanggung SPP saja, ada
yang BUKU saja, ada yang UANG BULANAN saja. Atau ada yang hanya 50% dari total
biaya pendidikan, ada yang belum pasti, dan tentunya ada yang FULLY FUNDED.
Jadi pastikan ya jenis beasiswa yang kalian incar tipenya seperti apa.
Jangan sampai nanti mengira
beasiswanya full, ditengah jalan taunya malah cuma dibayarin SPP aja.
3.
Ikatan
kontrak/dinas
Perhatikan juga return of investment yang diharapkan
dari pemberi beasiswa. Misalnya habis sekolah harus kerja di tempat pemberi
beasiswa, atau harus melakukan ini dan itu, atau ada yang tidak harus melakukan
apapun. Perhatikan dan pilih.
4.
Proses
seleksi dan peminat
Nah, hal ini juga menjadi faktor
pembeda beasiswa. Baiknya kalian tau perbandingan prosesnya, mana yang lebih
komplesk, mana yang hanya ada seleksi dokumen saja, mana yang ada interviewnya.
Atau beasiswa mana yang kira-kira lebih sedikit kompetitornya (peminatnya lebih
sedikit, sehingga kesempatan untuk masuk lebih banyak).
5.
Reputasi
Beasiswa
Dalam beberapa kasus, ada juga
yang membedakan beasiswa dari sisi reputasinya. Misalnya beasiswa A sudah
dikenal di seluruh dunia, jadi kalo bisa dapat beasiswa A, akan berarti suatu
poin plus. Selain itu, reputasi juga perlu dipertimbangkan, misalnya usahakan
menghindari beasiswa yang memiliki banyak cerita menelantarkan penerima
beasiswanya, dengan terlambat melakukan transfer perbulan ke penerima beasiswa.
6.
Persyaratan
agar tetap mendapat beasiswa selama studi
Hal ini juga perlu diperhatikan
dan sesuaikan dengan kemampuan sendiri. Misalnya jika ada beasiswa yang
menentukan bahwa ketika beasiswa sudah ditangan, penerima beasiswa harus mampu
mendapatan IPK 3,9 dan menerbitkan 10 jurnal internasional dalam sebulan, jika
tidak beasiswa hangus. Sebelum memutuskan mengambil beasiswa tersebut, coba
pikirkan apakah kiranya bisa untuk mempertahankan beasiswa yang kiranya nanti
diterima atau tidak?
Good luck!
Good advice. I'll take it into account.
ReplyDeleteAfter reading this informative and effective post. I have good knowledge now to fix this issue and to explain this issue to others.
ReplyDelete